Benua (daratan) dan samudra (perairan) merupakan
dua wilayah yang memiliki sifat fisika berbeda dalam hal menerima energi
panas. Sebagai material padat, benua lebih cepat menyerap panas tetapi
cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau wilayah perairan
lebih lambat menerima dan melepaskan energi panas. Perbedaan sifat fisik
kedua wilayah ini tentunya meng akibatkan perbedaan kerapatan dan
tekanan udara. Akibat adanya perbedaan tekanan udara yang sangat
mencolok antara wilayah benua dan samudra, mengalirlah massa udara yang
disebut angin muson (monsoon) dari kawasan benua ke samudra
atau sebaliknya. Perubahan arah gerakan muson biasanya seiring dengan
pergantian musim panas dan dingin.
Kondisi geografis kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua benua
yaitu Asia di utara dan Australia di selatan serta dua samudera yaitu
Hindia di sebelah Barat dan Pasifik di sebelah Timur mengakibatkan di
atas wilayah Nusantara terpengaruh oleh sirkulasi muson. Akibat adanya
gerakan semu tahunan Matahari sepanjang bidang ekliptika, pada 21 Juni
kedudukan Matahari tepat berada di Garis Balik Utara (lintang 23½°LU).
Pada saat itu, Benua Asia sedang mengalami musim panas (summer) dan menjadi wilayah pusat tekan an minimum, sedangkan Benua Australia sedang mengalami musim dingin (winter)
dan menjadi wilayah pusat tekanan maksimum. Akibatnya, mengalirlah
angin muson timur dari Australia ke Asia melalui laut-laut sempit di
sekitar Kepulauan Indonesia sebelah selatan khatulistiwa. Oleh karena
melewati wilayah laut yang sempit, angin muson timur ini memiliki kadar
uap air yang rendah untuk dijatuhkan sebagai hujan. Oleh karena itu,
pada Mei–Agustus ketika berembus angin muson timur, sebagian besar
wilayah Indonesia terutama yang terletak di selatan garis khatulistiwa
mengalami musim kemarau. Sebaliknya, pada 22 Desember kedudukan Matahari
tepat berada di Garis Balik Selatan (lintang 23½°LS). Pada saat itu,
Benua Asia sedang mengalami musim dingin (winter) dan menjadi wilayah pusat tekanan maksimum, sedangkan Benua Australia sedang mengalami musim panas (summer)
dan menjadi wilayah pusat tekanan minimum. Akibatnya, mengalirlah angin
Muson Barat dari Asia ke Australia melalui Samudra Hindia dan sebagian
besar Kepulauan Indonesia. Kadar uap air Muson Barat ini sangat tinggi
karena melewati samudra yang luas dan dijatuhkan sebagai hujan dengan
intensitas tinggi di atas kepulauan nusantara. Oleh karena itu pada
bulan Oktober–Januari ketika berembus Muson Barat, sebagian besar
wilayah Indonesia mengalami musim hujan.
Pada 21 Maret dan 23 September, kedudukan Matahari tepat berada di
atas garis khatulistiwa. Pada saat ini, kondisi cuaca di atas kepulauan
Indonesia sedang tidak menentu (tidak stabil) karena berada pada periode
peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke penghujan, atau
sebaliknya. Ada kalanya pada pagi sampai siang hari udara cerah, tetapi
tiba-tiba berubah berawan tebal kemudian turun hujan lebat. Musim
pancaroba juga ditandai dengan banyak terjadi angin puting beliung
(angin puyuh). Bulan-bulan peralihan musim di negara kita terjadi antara
September–Oktober dan Februari-April.
Jadi kesimpulannya adalah:
1. Angin Muson Barat
Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret ,saat
kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan.in Hal ini menyebabkan
tekanan udara tinggi di Asia dan tekanan udara rendah di
Australia,bertiuplah angin dari Asia ke Australia.Karena angin melalui
samudra Hindia,angin tersebut mengandung uap air banyak sehingga pada
bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan
2. Angin Muson Timur
Bertiup mulai bulan April sampai September,saat kedudukan semu
matahari di sebelah belahan bumi utara,akibatnya tekanan udara di Asia
rendah dan tekanan udara di Australia tinggi sehingga angin bertiup dari
Australia ke Asia.Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia
sehingga bersifat kering. Oleh karena itu di Indonesia mengalami musim
kemarau
sumber: http://budisma.web.id/materi/sma/geografi/pengertian-angin-muson/ dan http://daffa-brilliant.blogspot.com/2012/09/perbedaan-angin-muson-barat-dan-angin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar